Minggu, 17 Maret 2013

Kekurangan Kalsium Bisa Akibatkan Keropos Tulang





Kalsium memang erat kaitannya dengan kesehatan tulang, sebab mineral inilah yang membentuk tulang. Selain itu,peranannya terhadap gigi juga tidak bisa diabaikan. Sembilan puluh sembilan persen kalsium dalam tubuh disimpan dalam tulang dan gigi. Sisanya tersebar di dalam darah dan jaringan lunak, yang memiliki peran sangat penting. Tanpa adanya kalsium, otot tidak dapat berkontraksi dengan benar, darah tidak bisa membeku, dan saraf tidak dapat membawa pesan.

Hebatnya lagi, penelitian terkini yang dilakukan oleh beberapa lembaga menyimpulkan bahwa manfaat kalsium jauh melebihi yang diperkirakan orang. Hector De Luca, pakar biokimia Universitas Winscosin, AS, sudah mewanti-wanti untuk tidak kaget dengan peranan kalsium yang begitu banyak.

Salah satu peran penting kalsium adalah dalam meringankan syndrom pramenstruasi (PMS). Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Susan Thys-Yacobs, pakar kelenjar endokrin dari St.Luke’s-Roosevelt Hospital Center di New York, bersama rekan – rekannya dari 11 pusat medis di AS, terhadap 500 orang wanita penderita PMS. Secara acak, sebagian dari 500 wanita itu diberi 1.200 mg kalsium per hari. Ternyata, pada siklus haid ketiga, gejala PMS bisa dikurangi 48 % pada wanita yang menelan kalsium.

Hanya saja,kalsium akan bekerja efektif setelah kulit terkena sengatan singkat radiasi ultraviolet B. Paparan sinar matahari memang merangsang produksi vitamin D. Vitamin ini diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium untuk masuk ke dalam aliran darah, sampai akhirnya menyatu di dalam tulang.

Nah, menghindari sinar matahari karena takut hitam ini disinyalir menjadi penyebab kasus osteoporosis di Indonesia tergolong tinggi. Hal ini karena kekurangan asupan kalsium dalam tubuh. Padahal Indonesia merupakan wilayah tropis. Ketakutan ini ditambah pola hidup di perkotaan yang kurang mendapat sinar matahari. “Berangkat kerja ketika matahari belum naik, seharian berada didalam kantor, dan pulang ke rumah setelah gelap”, kata dr. Ichramsjah A.Rahman, D.S.O.G. Padahal sengatan yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Umumnya sekitar 15 menit sinar matahari langsung sudah cukup untuk kebutuhan sehari.

Tulang


Keperkasaan kalsium juga teruji dari kesimpulan penelitian yang tertuang  dalam  New England Journal of Medicine, 1993. Disimpulkan bahwa asupan kalsium tinggi (diatas 850 mg) bisa mengurangi resiko gejala batu ginjal. Hal ini karena kalsium memiliki efek protektif dengan mengikat oksalat di usus dan mencegah penyerapan oksalat yang bisa membentuk batu. Yang lebih penting lagi, kalsium juga berpengaruh terhadap masa depan kesehatan bayi. British Medical Journal melaporkan hasil penelitian pada wanita yang diberi suplemen kalsium selama masa kehamilan. Hasilnya, para ibu tersebut akan memiliki anak-anak yang cukup terlindungi dari resiko hipertensi.

Susu hingga sayuran.

Sepanjang hidup kita membutuhkan kalsium. Mulai dari bayi hingga usia tua dengan jumlah kalsium yang berbeda-beda. Demikian juga dengan jenis kelamin membedakan asupan. Menurut Siti Fatimah Moeis, M.Sc, dokter dan ahli gizi lulusan University of London, angka kecukupan kalsium rata-rata yang dianjurkan di Indonesia adalah 500 – 800 mg per orang per hari. Pada usia lanjut dan wanita menopause para ahli cenderung menganjurkan asupan kalsium sampai sekitar 1.000 mg per hari.
Susu memang memiliki kandungan kalsium yang cukup banyak. Susu kambing mengandung 98 mg/100 g, susu kerbau 216 mg/g, susu bubuk full cream 895 mg/g, susu bubuk skim 1.300 mg/g, dan keju 777 mg/g.

Kaya Kalsium


Kalsium bisa diperoleh dari sayuran hijau (bayam misalnya), buah-buahan, brokoli, serta tempe dan tahu. Juga makanan laut. Fatimah mengungkapkan, kandungan kalsium dalam bahan makanan  kacang-kacangan dan ikan cukup besar. Antara lain, 100 gram kacang kedelai basah memiliki 196 mg kalsium, 100 gram kacang kedelai kering mengandung 227 mg kalsium, bahkan dalam 100 gram sari kedelai bubuk terdapat 450 mg kalsium (tetapi dalam 100 gram sari kedelai cair hanya terdapat 50 mg kalsium). Angka yang lebih besar diperoleh dari bungkil kacang tanah (730 mg kalsium). Sedangkan tempe kedelai murni 129 mg kalsium dan tahu 124 mg kalsium.

Dari berbagai sayuran hijau bisa dipilah : daun lamtoro 1.500 mg kalsium, daun kelor 440 mg kalsium, bayam merah 368 mg kalsium, bayam hijau 267 mg kalsium, daun talas 302 mg kalsium, dan daun mlinjo 219 mg kalsium.

Untuk makanan laut bisa dipilih rebon kering (udang kecil) yang sarat kalsium, yakni 2.306 mg/100 gram, rebon segar 757 mg, udang kering 1.209 mg kalsium, udang segar 136 mg kalsium, teri kering 1.200 mg kalsium, dan teri segar 500 mg kalsium.

Hati-Hati Suplemen Kalsium

Menjamurnya suplemen kalsium dan susu kalsium tentu perlu disikapi dengan bijaksana. Kelebihan asupan kalsium memang tidak berpengaruh banyak, kecuali bagi mereka yang berisiko batu kalsium. Konsumsi sehari-hari sampai 2.500 mg masih dianggap aman. Kalsium sisa yang tidak digunakan tubuh akan dikeluarkan melalui urine dan tinja.

Jika dari makanan sehari-hari asupan kalsium kurang, suplemen sangat membantu. Dari uji coba yang dilakukan, suplemen kalsium bisa ditoleransi tubuh dengan baik.  Bahkan pengujian yang dilakukan terhadap 2.295 wanita hamil dengan dosis 2.000 mg tidak menimbulkan efek samping yang berarti.

Memang, beberapa orang mungkin akan mengalami kembung (bloating) atau sembelit ketika  mulai minum suplemen kalsium. Kejadian ini memang tercatat dalam beberapa penelitian. Bagi mereka yang mengalami gejala seperti ini, mulailah dengan dosis rendah, lalu perlahan-lahan ditingkatkan sampai sesuai dengan asupan yang diperbolehkan.

Yang perlu diperhatikan, ada tiga jenis suplemen kalsium : kalsium karbonat, kalsium sitrat,  dan kalsium fosfat.  Nah, sebuah penelitian membandingkan ketiga kalsium itu dengan plasebo (materi bohongan). Tujuannya untuk melihat seberapa jauh pengaruhnya terhadap soal kembung. Ternyata kalsium sitrat menunjukkan level yang tinggi, sedangkan kalsium karbonat sama atau sebanding dengan plasebo.

Kalsium karbonat memang paling banyak digunakan dalam suplemen. Jenis ini paling baik diserap ketika dicerna bersama makanan. Berlawanan dengan itu, kalsium sitrat justru penyerapannya paling baik jika dicerna tanpa makanan. Pada manusia normal, penyerapan dua jenis kalsium itu tidak banyak berbeda dan sebaik penyerapan kalsium dari susu. Pada sejumlah kecil individu dengan achlorhydria (tidak ada asam pencernaan), kalsium sitrat lebih baik penyerapannya.

Efek samping yang harus diperhatikan justru berasal dari bahan-bahan non kalsium dalam suplemen itu. Konsumen harus melihat label dan apakah produknya sudah sesuai standar yang berlaku. (*).


Sumber : berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar