Minggu, 07 Desember 2014

Ini dia Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP 2006

Beberapa hari terakhir ini gaung Kurikulum 2013 yang diresmikan pertengah Juli 2013 terdengar kembali. Lewat pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan yang menegaskan bahwa Kurikulum 2013 dihentikan sedangkan saat ini kembali kepada Kurikulum KTSP tahun 2006. Kebijakan ini tentu menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat terlebih juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh yang menginisiasi Kurikulum 2013. Nah agar kita lebih bijak mari kita lihat Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 sebagai berikut :

Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006
     Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.” KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah (Muslich, 2007:17).
kurikulum pendidikan indonesia dari masa ke masa
     Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP :
A.    Perbedaan umumnya
No
Kurikulum 2013
KTSP
      1 SKL  (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006
      2 Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan lebih menekankan pada aspek pengetahuan
3
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
4
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013
5
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
6
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran TIK sebagai mata pelajaran
7
Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan
8
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA Penjurusan mulai kelas XI
10
BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa
B. Di tinjau dari prosesnya
1. Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif, psikomotor, dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar nantinya yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa dalam proses  lebih  menonjolkan afektif dan psikomotornya.
 2. Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada tahap implemntasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitifnya
 3.  Aspek standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di kurikulum 2013 berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran, tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang digunakan didalam kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran tematik. Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian berimbas pada penambahan waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar penambhan 4 jam dalam 1 minggu.
4. Standar proses pemebelajaran. Perubahan yang signifikan terjadi pada penedekatan pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang pada awalnya menggunkan pendekatan behaviorisme dan kognitifisme, sekarang mulai bergeser menuju kedekatan konstrutivisme. Hal ini akan berimbas pada guru di kelas yang pada awalnya cenderung menggunkan guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered leaning), menjadi siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-centered leaning).
 5. Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran. Pada kurikulum baru ini, penilaian akan di proses belajar turut dimasukan. Nantinya akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi siswa.
C. Di tinjau dari penilaiannya
  • Kurikulum 2006
 Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya :
1. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
2. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.
3. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skill, kewirausahaan), belum terakomodasi didalam kurikulum.
4.Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global.
5. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
6. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berskala.
 7. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
  • KTSP 2013
1. Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
2. Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
3. Fenomena sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak sosial.
4. Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.
D. Di tinjau dari esensialnya
  • Kurikulum 2013
1. Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, pengetahuan, keterampilan)
2. Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghela maple lain (sikap dan keterampilan bahasa)
4. Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dll
5. Bermacam jenis konten pembelajaran di ajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum ), konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.
6. Tematik integratif untuk kelas I – IV SD
7. TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain.
8. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
9. Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar minat dan pendalaman minat.
10. SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar – dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman.
  • KTSP 2006
1. Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
2. Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
3. Bahasa Indonesia sejajar dengan maple lain
4. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
5. Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)
6. Tematik untuk kelas I – III SD (belum terintegratif)
7. TIK adalah mata pelajaran sendiri
8. Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
9. Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
10. SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
11. Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian)
sumber copas:

Selasa, 18 November 2014

Daftar Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di 16 Negara, dari yang Termahal hingga yang Termurah



Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 17 Nopember 2014 telah mengumumkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium naik dari Rp 6.500, -per liter menjadi Rp 8.500,- per liter. Harga BBM jenis solar juga dinaik Rp 2.000,- dari Rp 5.500,- per liter menjadi Rp 7.500,- per liter.
Sementara itu harga pasar minyak mentah dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan Selasa (18/11/2014) mengalami penurunan 18 sen menjadi US$ 75,64 per barel di New York Merchantile Exchange. Penurunan harga ini diikuti harga minyak patokan Eropa yaitu minyak Brent merosot 10 sen untuk pengiriman bulan Januari menjadi US$ 79,31 per barel di London.

Dengan adanya kenaikan harga BBM jenis premium bersubsidi menjadi Rp 8.500,- per liter membuatnya melampaui harga bensin di Malaysia senilai Rp 7.300,- per liter.

Untuk lebih jelasnya, kami sampaikan harga-harga BBM di beberapa negara kawasan Amerika, Eropa, Asia dan Timur Tengah, berikut ini data per November 2014 yang dilansir dari Numbea (Kurs: Rp 12.148/US$):
1. Venezuela
Harga bensin US$ 0,06 per liter atau Rp 728,- per liter
2. Arab Saudi
Harga bensin US$ 0,12 per liter atau Rp 1.450,- per liter
3. Iran
Harga bensin US$ 0,25 per liter atau Rp 3.050,- per liter
4. Mesir
Harga bensin US$ 0,26 per liter atau Rp 3.150,- per liter
5. Brunei Darussalam
Harga bensin US$ 0,41 per liter atau Rp 4.980,- per liter
6. Uni Emirat Arab
Harga bensin US$ 0,47 per liter atau Rp 5.700,- per liter
7. Malaysia
Harga bensin US$ 0,6 per liter atau Rp 7.300,- per liter
8. Amerika Serikat
Harga bensin US$ 0,89 per liter atau Rp 10.800,- per liter
9. Brazil
Harga bensin US$ 1,07 per liter atau Rp 13.000,- per liter
10. Filipina
Harga bensin US$ 1.09 per liter atau Rp 13.250,- per liter
11. Thailand
Harga bensin US$ 1,1 per liter atau Rp 13.363,- per liter
12. India
Harga bensin US$ 1,17 per liter atau Rp 14.200,- per liter
13. Singapura
Harga bensin US$ 1,54 per liter atau Rp 18.700,- per liter
14. Prancis
Harga bensin US$ 1,74 per liter atau Rp 21.140,- per liter
15. Inggris
Harga bensin US$ 2,03 per liter atau Rp 24.700,- per liter
16. Turki
Harga bensin US$ 2,17 per liter atau Rp 26.400,- per liter.

Sumber : liputan6.com

Minggu, 26 Oktober 2014

Nama -Nama Menteri Kabinet Kerja Jokowi - JK (2014 -2019)



Setelah hampir seminggu pasca dilantik, Presiden Ir.H. Joko Widodo didampingi Wapres HM Jusuf Kalla sore hari tadi (minggu/26/10) mengumumkan susunan kabinet di Istana Negara. 
Kabinet yang dinamakan sebagai Kabinet Kerja ini terdapat 34 nama yang mengisi pos-pos penting. Berikut nama - nama menteri tersebut :

  1.  Sekretaris Negara, Pratikno
  2.  Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago
  3.  Menteri Kemaritiman, Indroyono Soesilo
  4.  Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan
  5.  Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
  6.  Menteri Pariwisata, M Yahya
  7.  Menteri ESDM, Sudirman Said
  8.  Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edy Purdjianto
  9.  Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo
  10. Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi
  11. Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu
  12. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly
  13. Menteri Komunikasi dan Informatikan, Rudiantara
  14. Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Crisnandi
  15. Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil
  16. Menteri Keuangan, Bambang Sumantri Brodjonegoro
  17. Menteri BUMN, Rini M Soemarno
  18. Menteri Koperasi dan UMKM, AA Ngurah Puspayoga
  19. Menteri Perindustrian, Saleh Husin
  20. Menteri Perdagangan, Rahmat Gobel
  21. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
  22. Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dakhiri
  23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rayat, Basuki Hadimuljono
  24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaja
  25. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Musyidan Baldan
  26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani
  27. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin
  28. Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek
  29. Menteri Sosial, Khofifah Indra Parawansa
  30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise
  31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan  Dasar Menengah, Anies Baswedan
  32. Menteri Ristek dan Dikti, M Nasir
  33. Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrawi
  34. Menteri PDT dan Transmigrasi, Marwan Jafar


Sumber : Tribunnews.com

Selasa, 21 Oktober 2014

Surat Prabowo Subianto kepada Pendukungnya setelah bertemu Joko Widodo



Pada hari Jum’at (17/10/2014) yang lalu, Jokowi yang akan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2014 telah bertemu dengan Prabowo Subianto yang menjadi pesaingnya di Pilpres Juli lalu.

Pertemuan yang berlangsung di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta berlangsung santai dan penuh nuansa damai nan santun.

Selepas itu, Prabowo Subianto menulis surat yang ditujukan kepada seluruh pendukungnya. Bersama Dakwah mengutip surat yang diunggah oleh mantan Danjen Kopassus itu di akun resmi Facebooknya.

Berikut isi surat selengkapnya.

Sahabatku sekalian,

Saya tahu banyak diantara kalian yang merasa masih tidak menerima, masih terluka, karena kita telah dikhianati oleh sistem yang tidak baik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita harus menimbulkan perpecahan di bangsa kita.

Seperti sahabat ketahui, dalam berpolitik saya selalu mengutamakan keutuhan bangsa dan kejayaan Republik Indonesia. Saya paham bahwa ada negara-negara tertentu yang selalu ingin Indonesia pecah. Ada yang ingin rakyat Indonesia tetap tergantung sama mereka. Karena itulah saya ingin menjaga persatuan nasional.

Setelah saya renungkan mendalam, saya melihat di pihak PDIP dan koalisi mereka masih banyak patriot-patriot, anak-anak Indonesia yang juga cinta bangsa dan negara dan rakyat. Karena itulah saya memilih untuk terus berjuang untuk nilai-nilai yang kita pegang teguh yaitu Pancasila, UUD 1945 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merauke yang kuat, yang adil, yang sejahtera, yang berdiri di atas kaki kita sendiri dan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Saya akan terus perjuangkan nilai-nilai itu, tetapi dalam kerangka senantiasa menjaga jangan sampai terjadi perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia. Kita harus ingat bahwa pihak yang berseberangan dengan kita dalam sebuah pertarungan politik tidak serta merta dan tidak otomatis harus menjadi musuh kita.

Dari sejak awal saya katakan bahwa pesaing kita adalah saudara kita juga. Memang ada pihak-pihak yang penuh kebencian, prasangka buruk, keserakahan, kedengkian dan jiwa yang curang. Tapi ingat dari awal saya menganjurkan kepada lingkungan saya, pendukung saya, sahabat-sahabat saya, apa yang saya tuntut dari diri saya sendiri yaitu berjiwalah sebagai seorang kesatria, sebagai seorang pendekar. Kalau ada pihak yang menebarkan kebencian, fitnah, kepada kita bukan berarti kita harus balas dengan sikap yang sama. Janganlah fitnah kita balas fitnah, janganlah kebencian kita balas kebencian. Janganlah kita bertindak sebagai individu yang berjiwa Kurawa.

Itulah sikap saya, dan karena itulah saya memilih jalan yang saya tempuh sekarang. Bukan berarti kita merendahkan nilai-nilai kita atau perjuangan kita. Semakin kita merasa benar, semakin pula kita harus rela menghormati orang lain, pihak lain. Kalau orang lain menghormati kita, kita menghormati orang tersebut. Bahkan kalaupun mereka tidak hormat pada kita, tidak ada salahnya kita menghormati terus.

Saya mohon semua pendukung-pendukung saya untuk memahami hal ini. Saya mengerti sebagian dari saudara-saudara belum bisa menerima sikap saya. Tetapi percayalah, seorang pendekar, seorang kesatria harus tegar, harus selalu memilih jalan yang baik, jalan yang benar. Menghindari kekerasan sedapat mungkin. Menjauhi permusuhan dan kebencian.

Sahabat, kita bukan pihak penakut. Sejak dari masa muda, saya pernah hidup sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia. Berkali-kali saya terlibat dalam operasi-operasi militer, dalam kontak-kontak tembak dengan musuh negara. Saya paham apa artinya kekerasan. Karena itulah saya sadar bahwa seorang pemimpin sejati, pemimpin yang bertanggung jawab selalu harus memilih jalan yang sejuk. Apalagi kalau ini adalah untuk menjaga kepentingan, keutuhan bangsa yang kita cintai.

Sahabat, kita harus tetap militan, kita harus tetap patriotik. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Kalau kita hormat bukan berarti kita menyerah. Kalau kita sopan bukan berarti kita meninggalkan perjuangan kita. Tapi kita harus selalu berusaha mencari jalan yang damai, jalan yang baik. Kita harus selalu mengutamakan persaudaraan dan persahabatan.

Kalau semua usaha kita, pada saatnya nanti tetap tidak membuahkan sebuah hasil yang sesuai dengan kepercayaan dan cita-cita kita, dan keyakinan kita akan kepentingan bangsa dan rakyat, kalau bangsa Indonesia terancam, kalau kekayaan bangsa terus dirampok oleh bangsa lain, kalau kita sudah sekuat tenaga menciptakan kesadaran nasional, sebagai patriot dan pendekar bangsa kita harus tidak ragu-ragu mengambil tindakan yang dituntut oleh keadaan.

Saya sekali lagi menganjurkan kepada sahabat saya dan pendukung saya, marilah kita terus tegar. Marilah kita memperkuat diri, marilah kita menambah barisan kita. Yakinkan lingkungan kita semuanya, bangkitkan kesadaran nasional kita. Dulu saat Bung Karno bersama para pendiri bangsa memperjuangkan kemerdekaan, mereka pun berpuluh tahun harus membangun kesadaran nasional. Sekarang pun kita harus membangun kesadaran nasional, bahwa kita saat ini sedang diancam oleh bangsa-bangsa asing yang selalu ingin Indonesia pecah, Indonesia lemah dan selalu tergantung.

Dalam pertemuan saya dengan saudara Joko Widodo tadi saya sampaikan, bahwa saya merasakan di dalam hati sanubari Joko Widodo yang paling dalam beliau adalah seorang patriot. Beliau ingin yang terbaik untuk Indonesia. Oleh karena itu saya memilih untuk membangun silaturahmi dengan beliau, sesuai dengan ajaran-ajaran budaya nenek moyang kita.

Apalagi agama Islam yang saya anut, mengajarkan saya bahwa menjalin dan memelihara silaturahmi, persahabatan dan persaudaraan jauh lebih mulia dan bermanfaat daripada meneruskan prasangka buruk, rasa curiga, apalagi terjerat dalam kebencian dan permusuhan. Ibarat api tidak bisa dipadamkan dengan api, maka kebencian dan fitnah mari kita balas dengan berbudi luhur, berjiwa kesatria. Semakin difitnah, semakin difitnah, semakin dihina, kita akan semakin tegar.

Saya minta sahabat sekalian janganlah ragu kepada pilihan-pilihan saya. Janganlah mendorong saya untuk mengambil sikap yang tidak sesuai dengan jiwa saya sebagai ksatria. Janganlah mengira saya akan surut dalam perjuangan saya.

Saya juga telah sampaikan kepada saudara Joko Widodo bahwa perjuangan saya adalah membela UUD 1945 yang lahir 18 Agustus 1945, membela keutuhan NKRI, membangun suatu bangsa ber-Bhinneka Tunggal Ika yang aman, damai, kuat, adil, makmur dan sejahtera. Beliaupun menyatakan bahwa itu juga pegangan beliau. Saya juga katakan, kalau nanti dalam perjalanan Pemerintahan beliau ada kebijakan-kebijakan yang kurang menguntungkan rakyat, apalagi melanggar Pancasila dan UUD 1945 maka kami tidak akan ragu-ragu menyampaikan kritik kepada Pemerintah. Beliau menyambut ini dengan baik, dan beliau juga menyampaikan sewaktu-waktu akan mengundang saya untuk meminta pendapat dan masukan dari saya.

Terima kasih, saudara-saudara. Sahabatku dimanapun berada.

Wassalamualaikum.

Salam Indonesia Raya,
Prabowo Subianto
17-10-2014