Kamis, 27 September 2012

Mahkota Dewa, Buah Simalakama si Tanaman Ajaib



Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa), tanaman bersosok perdu berasal dari Papua. Tanaman ini kerap disebut simalakama karena kandungan racunnya. Buah mentah sangat berbahaya dikonsumsi, karena menyebabkan bengkak, dan sariawan pada mulut, juga keracunan hingga pingsan. Namun bila konsumsi mahkota dewa dilakukan setelah buah diolah secara benar dan sesuai dosis anjuran, justru berkhasiat obat. Tidak hanya penyakit ringan, yang akut pun mampu disembuhkan. Sebut saja : kanker, hipertensi, diabetes, liver, dan lain-lain.

Sejak tahun 2002, mahkota dewa menjadi buah bibir. Para pengobat tradisional yang menggunakan simalakama dan racikan obatnya diserbu pasien. Seminar tentang khasiat mahkota dewa  buah simalakama itu selalu dipenuhi peserta. Media masaa berlomba menampilkan berita tanaman perdu berbuah merah menyala itu. Buku yang membahasnya pun laris manis. Berita kesembuhan beragam penyakit jadi pemicu euphoria itu. Dari penyakit berat : kanker, lever, diabetes, darah tinggi, dan asam urat sampai penyakit yang ringan : gigitan serangga, jerawat, sampai pemutih kulit. Tak heran jika julukan si raja obat disematkan pada mahkota dewa.

Menurut dr.Regina Sumastuti, SpFK (Dosen Fakultas Kedokteran UGM sejak 32 tahun lalu), ekstrak buah dan daun dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker rahim. “Potensi buah 4 kali lebih besar ketimbang daun”, ujar wanita peneliti mahkota dewa sejak tahun 2000 itu. Mahkota dewa juga mampu mengobati rematik, diabetes, lever/hepatitis, juga bersifat analgesic, antipiretik, anti radang dan anti asam urat (antihipeurisenia). Untuk pengobatan, mahkota dewa kerap dipadu dengan berbagai tanaman berkhasiat obat lain, antara lain daun dewa, temu putih, temu mangga, sambiloto, cakar ayam, temu lawak dan rumput mutiara. Kandungan tanin pada buah mahkota dewa berkhasiat anti tumor dan diduga juga mampu  atasi virus HIV si biang keladi penyakit maut : AIDS.

Kulit buah mahkota dewa mengandung saponin. Zat lain yang dikandung adalah alkaloid. Faedah bagi kesehatan memacu otot rahim sehingga memperlancar haid dan mengatur persalinan. Mahkota dewa juga berpotensi sebagai obat anti alergi akibat histamin seperti biduren, gatal-gatal, selesma dan sesak napas.

Hasil penelitian Dra. Vivi Lisdawati. M.Si,Apt. menunjukkan daging buah mahkota dewa dan cangkang biji mengandung beberapa senyawa, antara lain : alkaloid, flavonoid, polifenol,  saponin, minyak atsiri dan tanin. Senyawa-senyawa ini erat kaitannya dengan akifitas anti kanker dan anti oksidan.

Berdasarkan pengalaman empiris dan bukti ilmiah, mahkota dewa dapat mengobati : rematik, asam urat, kanker, tumor, jantung, tekanan darah tinggi & kolesterol, ginjal, lever/hepatitis, diabetes/kencing manis, pecandu narkoba, penambah stamina, mengatasi virus HIV, memperlancar haid dan memperlancar persalinan, dan penyakit lainnya.

“ Mahkota dewa memang bagai pedang bermata dua, jika salah  mengolah/mengkonsumsi bakal melukai diri sendiri”.

Berbagai pengalaman pengobatan dapat dibaca pada : Buku “Mahkota Dewa” karangan Ning Harmanto, pengobat tradisional berbahan baku mahkota dewa atau rubrik pengobatan tradisional Majalah Trubus.

Semoga tetap sehat !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar