Minggu, 24 Februari 2013

Tips Membina Hubungan dengan Mertua




Hubungan mertua dan menantu tidak selalu menjadi cerita buruk.  Bila kebetulan Anda kurang akur dengan ibu mertua, pahami beberapa kiat untuk berdamai dengannya. Berbagai hal menjadi pemicu kerenggangan hubungan yang mereka bina. Berikut beberapa tips untuk menangani dan menghindari konflik dengan ibu atau ibu mertua :
 
Cari beberapa kesamaan dengannya
Gali kebersamaan yang bisa Anda padankan dengan mertua. Hal ini dapat menjadi jembatan untuk menjalin keakraban dengannya, sekaligus menunjukkan rasa hormat dan menghargai mereka.



 
Jangan pernah mengatakan hal buruk tentang mereka

Ini merupakan contoh sempurna dari semua orang yang sangat bermanfaat. Mengatakan sesuatu yang buruk tentang mereka hanya akan memperkeruh hubungan Anda dengan mereka. Karenanya, hargai mereka dengan meminimalisasi obrolan yang bisa menyakitkan hati mereka atau menyulut pertengkaran besar.
 
Buat usaha untuk mendekatkan diri.
Ada banyak cara untuk dapat merekatkan diri dengan mertua. Anda dapat memberikan perhatian lebih sebagai salah satu upaya perhatian terhadap mereka. Misalnya saja, menikmati minum-minum bersama sambil menonton televisi, mengobrol bersama, hingga membantu pekerjaan domestik di dapur.  

Menonjolkan hal positif dan membenamkan hal negatif.
Seburuk apa pun sikap atau perilaku yang mereka tonjolkan, jangan membalasnya dengan hal yang sama. Sebaliknya, tonjolkan sisi positif Anda dalam menyikapi keburukannya. Bahkan, ketika mereka begitu menjengkelkan, jangan ragu untuk tetap melayangkan pujian untuk mertua.
 
Cukup diam saja.
Jika ibu mertua memberikan komentar yang kurang “enak”  didengar telinga tentang berat badan, dekorasi atau kemampuan Anda, setujui saja  dan mintalah masukannya. Saat sudah pergi tidak perlu mengikutinya, kecuali jika masukannya memang cukup masuk akal.  

Jangan pernah mengkritik anaknya.
Meskipun merasa ada yang  tidak cocok dengan pasangan atau saudaranya, jangan pernah mengkritik anak-anaknya didepan mertua. Karena mertua akan merasa sakit hati jika salah satu anaknya ada yang dikritik, meski apa pun yang terjadi dengan anaknya. 

Seringlah menghubunginya.
Buatlah kegiatan rutin setiap minggu untuk menghubunginya meskipun hanya lima menit saja. Hal yang terpenting untuk ditanyakan adalah bagaimana keadaan kesehatannya, kegiatan apa saja yang dilakukan dan kabar anaknya yang lain.  

Buatlah kegiatan rutin bersama mertua.
Kegiatan ini bisa dilakukan sebulan sekali misalnya pada minggu pertama tiap bulan, bisa dengan pergi bersama, menginap dirumah mertua bersama pasangan dan anak-anak atau sekadar belajar memasak bersama.
 
Jadilah seseorang yang berguna.
Hal ini bukan berarti menjadi budak atau pembantu baginya dan siap untuk dipanggil 24 jam, tapi bisa dengan membantunya melakukan kegiatan sehari-hari. Meskipun hal kecil, misalnya merapikan buku-buku yang telah dibaca tapi jika dilakukan terus – menerus akan menjadi sangat berarti. (*)


Sumber : berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar