Kalsium
memang erat kaitannya dengan kesehatan tulang, sebab mineral inilah yang
membentuk tulang. Selain itu,peranannya terhadap gigi juga tidak bisa
diabaikan. Sembilan puluh sembilan persen kalsium dalam tubuh disimpan dalam
tulang dan gigi. Sisanya tersebar di dalam darah dan jaringan lunak, yang
memiliki peran sangat penting. Tanpa adanya kalsium, otot tidak dapat
berkontraksi dengan benar, darah tidak bisa membeku, dan saraf tidak dapat
membawa pesan.
Hebatnya lagi,
penelitian terkini yang dilakukan oleh beberapa lembaga menyimpulkan bahwa
manfaat kalsium jauh melebihi yang diperkirakan orang. Hector De Luca, pakar
biokimia Universitas Winscosin, AS, sudah mewanti-wanti untuk tidak kaget
dengan peranan kalsium yang begitu banyak.
Salah satu peran
penting kalsium adalah dalam meringankan syndrom pramenstruasi (PMS).
Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Susan
Thys-Yacobs, pakar kelenjar endokrin dari St.Luke’s-Roosevelt Hospital Center
di New York, bersama rekan – rekannya dari 11 pusat medis di AS, terhadap 500
orang wanita penderita PMS. Secara acak, sebagian dari 500 wanita itu diberi
1.200 mg kalsium per hari. Ternyata, pada siklus haid ketiga, gejala PMS bisa
dikurangi 48 % pada wanita yang menelan kalsium.
Hanya saja,kalsium akan
bekerja efektif setelah kulit terkena sengatan singkat radiasi ultraviolet B.
Paparan sinar matahari memang merangsang produksi vitamin D. Vitamin ini
diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium untuk masuk ke dalam aliran darah,
sampai akhirnya menyatu di dalam tulang.
Nah, menghindari sinar
matahari karena takut hitam ini disinyalir menjadi penyebab kasus osteoporosis
di Indonesia tergolong tinggi. Hal ini karena kekurangan asupan kalsium dalam
tubuh. Padahal Indonesia merupakan wilayah tropis. Ketakutan ini ditambah pola
hidup di perkotaan yang kurang mendapat sinar matahari. “Berangkat kerja ketika
matahari belum naik, seharian berada didalam kantor, dan pulang ke rumah
setelah gelap”, kata dr. Ichramsjah A.Rahman, D.S.O.G. Padahal sengatan yang
dibutuhkan tidak terlalu lama. Umumnya sekitar 15 menit sinar matahari langsung
sudah cukup untuk kebutuhan sehari.
|
Tulang | |
Keperkasaan kalsium
juga teruji dari kesimpulan penelitian yang tertuang dalam New
England Journal of Medicine, 1993. Disimpulkan bahwa asupan kalsium tinggi
(diatas 850 mg) bisa mengurangi resiko gejala batu ginjal. Hal ini karena
kalsium memiliki efek protektif dengan mengikat oksalat di usus dan mencegah
penyerapan oksalat yang bisa membentuk batu. Yang lebih penting lagi, kalsium
juga berpengaruh terhadap masa depan kesehatan bayi. British Medical Journal
melaporkan hasil penelitian pada wanita yang diberi suplemen kalsium selama
masa kehamilan. Hasilnya, para ibu tersebut akan memiliki anak-anak yang cukup
terlindungi dari resiko hipertensi.
Susu
hingga sayuran.
Sepanjang hidup kita
membutuhkan kalsium. Mulai dari bayi hingga usia tua dengan jumlah kalsium yang
berbeda-beda. Demikian juga dengan jenis kelamin membedakan asupan. Menurut
Siti Fatimah Moeis, M.Sc, dokter dan ahli gizi lulusan University of London,
angka kecukupan kalsium rata-rata yang dianjurkan di Indonesia adalah 500 – 800
mg per orang per hari. Pada usia lanjut dan wanita menopause para ahli
cenderung menganjurkan asupan kalsium sampai sekitar 1.000 mg per hari.
Susu memang memiliki
kandungan kalsium yang cukup banyak. Susu kambing mengandung 98 mg/100 g, susu
kerbau 216 mg/g, susu bubuk full cream 895 mg/g, susu bubuk skim 1.300 mg/g,
dan keju 777 mg/g.
|
Kaya Kalsium |
|
Kalsium bisa diperoleh
dari sayuran hijau (bayam misalnya), buah-buahan, brokoli, serta tempe dan
tahu. Juga makanan laut. Fatimah mengungkapkan, kandungan kalsium dalam bahan
makanan kacang-kacangan dan ikan cukup besar. Antara lain, 100 gram
kacang kedelai basah memiliki 196 mg kalsium, 100 gram kacang kedelai kering
mengandung 227 mg kalsium, bahkan dalam 100 gram sari kedelai bubuk terdapat
450 mg kalsium (tetapi dalam 100 gram sari kedelai cair hanya terdapat 50 mg
kalsium). Angka yang lebih besar diperoleh dari bungkil kacang tanah (730 mg
kalsium). Sedangkan tempe kedelai murni 129 mg kalsium dan tahu 124 mg kalsium.
Dari berbagai sayuran
hijau bisa dipilah : daun lamtoro 1.500 mg kalsium, daun kelor 440 mg kalsium,
bayam merah 368 mg kalsium, bayam hijau 267 mg kalsium, daun talas 302 mg
kalsium, dan daun mlinjo 219 mg kalsium.
Untuk makanan laut bisa
dipilih rebon kering (udang kecil) yang sarat kalsium, yakni 2.306 mg/100 gram,
rebon segar 757 mg, udang kering 1.209 mg kalsium, udang segar 136 mg kalsium,
teri kering 1.200 mg kalsium, dan teri segar 500 mg kalsium.
Hati-Hati
Suplemen Kalsium
Menjamurnya suplemen kalsium
dan susu kalsium tentu perlu disikapi dengan bijaksana. Kelebihan asupan
kalsium memang tidak berpengaruh banyak, kecuali bagi mereka yang berisiko batu
kalsium. Konsumsi sehari-hari sampai 2.500 mg masih dianggap aman. Kalsium sisa
yang tidak digunakan tubuh akan dikeluarkan melalui urine dan tinja.
Jika dari makanan
sehari-hari asupan kalsium kurang, suplemen sangat membantu. Dari uji coba yang
dilakukan, suplemen kalsium bisa ditoleransi tubuh dengan baik. Bahkan
pengujian yang dilakukan terhadap 2.295 wanita hamil dengan dosis 2.000 mg
tidak menimbulkan efek samping yang berarti.
Memang, beberapa orang
mungkin akan mengalami kembung (bloating) atau sembelit ketika mulai
minum suplemen kalsium. Kejadian ini memang tercatat dalam beberapa penelitian.
Bagi mereka yang mengalami gejala seperti ini, mulailah dengan dosis rendah,
lalu perlahan-lahan ditingkatkan sampai sesuai dengan asupan yang
diperbolehkan.
Yang perlu
diperhatikan, ada tiga jenis suplemen kalsium : kalsium karbonat, kalsium sitrat,
dan kalsium fosfat. Nah, sebuah penelitian membandingkan ketiga kalsium
itu dengan plasebo (materi bohongan). Tujuannya untuk melihat seberapa jauh
pengaruhnya terhadap soal kembung. Ternyata kalsium sitrat menunjukkan level
yang tinggi, sedangkan kalsium karbonat sama atau sebanding dengan plasebo.
Kalsium karbonat memang
paling banyak digunakan dalam suplemen. Jenis ini paling baik diserap ketika
dicerna bersama makanan. Berlawanan dengan itu, kalsium sitrat justru
penyerapannya paling baik jika dicerna tanpa makanan. Pada manusia normal,
penyerapan dua jenis kalsium itu tidak banyak berbeda dan sebaik penyerapan
kalsium dari susu. Pada sejumlah kecil individu dengan achlorhydria (tidak ada
asam pencernaan), kalsium sitrat lebih baik penyerapannya.
Efek samping yang harus
diperhatikan justru berasal dari bahan-bahan non kalsium dalam suplemen itu.
Konsumen harus melihat label dan apakah produknya sudah sesuai standar yang
berlaku. (*).
Sumber : berbagai sumber.