Beberapa upaya untuk menjauhi dan menghindari perbuatan
maksiat, antara lain :
1.
Waspadalah
terhadap tipudaya iblis
Semenjak iblis berhasil menggoda Adam dan
Hawa sebagai cikal bakal manusia dan semenjak Adam dan Hawa diterima taubatnya
oleh Allah, permusuhan iblis dan semua tentaranya semakin menjadi - jadi. Apalagi setelah dia menyadari bahwa
dirinya telah dilaknat, maka dengan kesungguhannya bersumpah untuk menjadikan
anak turun Adam mendapat bagian yang sama yaitu sama2 mendapat laknat dari
Allah. Firman Allah Swt : Iblis berkata, "Karena Engkau telah memutuskan
bahwa aku sesat, niscaya sungguh aku akan (menghalang2i) mereka dari jalan-Mu
yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan
mereka bersyukur (tho'at)". (QS. Al A'raf : 16-17).
.
2.
Jangan
mengumbar hawa nafsu
Meskipun tidak semua nafsu tercela, karena
ada nafsu yang dirahmati Allah, tetapi ketika seseorang berbicara tentang hawa
nafsu, maka yang terlintas pertama kali dalam benak orang adakah bahwa nafsu
memiliki kecenderungan melakukan kedurhakaan , pembangkangan atau kemungkaran
yang menyebabkan terjadinya perbuatan maksiat. Sebagaimana yang pernah
diucapkan oleh Nabi Yusuf dalam Al Qur'an : " Dan aku (Yusuf ) tidak akan
membiarkan hawa nafsuku, karena sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak kepada
kejahatan, kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi maha Penyayang (QS. Yusuf : 53).
3. Mewaspadai pengaruh negatif media audio
visual dan internet
TV, VCD, DVD, HP, gadget dan internet
diabad modern selain mudah didapat , juga harganya terjangkau oleh hampir semua
kalangan. Sarana2 tersebut dengan segala fasilitasnya khususnya dibidang
informasi dan komunikasi, di satu sisi sebenarnya sangat membantu kita dalam
menjalankan aktifitas sehari2 baik dalam hal urusan dunia maupun kelancaran
perjuangan agama (ibadah, syiar islam). Namun disisi lain, jika kita tidak
waspada dan berhati2 dalam menyikapi dan menggunakannya, bisa jadi semua itu
akan menjadi barang laknat dan sarana maksiat.
4. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
Tidak ada benteng yang kokoh untuk menahan
dan menghentikan lajunya kerusakan zaman dengan maraknya aneka ragam
kemaksiatan, kecuali hanya dengan membangun dan menumbuhkan keimanan dan
ketaqwaan. Upaya-upaya tersebut
antara-lain :
- Memperbanyak ilmu dengan mengkaji Al Qur’an dan
Al Hadits,
Firman Allah : “ Sesungguhnya hamba2 Allah yang takut kepada Allah
hanyalah orang2 yang berilmu” (QS. Fathir : 28)
- Senang dan hoby mendengarkan peringatan dan
tausiah agama (Islam),
Firman Allah : “ Dan peringatkanlah Muhammad, maka sesungguhnya
peringatan itu bermanfaat bagi orang2 yang beriman” (QS. Ad Dzariyat : 55)
- Bergaul dengan orang2 yang sholeh dan ahli
beribadah,
Firman Allah : “Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang2 yang menyeru
Tuhannya di pagi dan sore hari dengan mengharap keridhoan-Nya, dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan
dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami (Allah)
lalaikan dari mengingati Kami , serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah
keadaannya itu melewati batas” (QS. Al Kahfi : 28).
Serta sabda Rosulullah SAW : “ Tingkah laku seseorang akan mengikuti
tingkah laku teman dekatnya, maka lihatlah siapa yang akan dijadikan teman
dekatnya.” ( H.R. Abu Dawud : 4835).
5. Meningkatkan taqorrub pada Allah
Sangat jelas bagi kita bahwa musuh besar
bagi orang iman adalah iblis yang selalu memperalat hawa nafsu dalam diri
manusia untuk menyesatkannya. Agar tidak menjadi budak iblis, maka kita harus
selalu mendekatkan diri (taqorrub) pada Allah Swt.
6. Memperbanyak membaca Al Qur’an dan
berdzikir kepada Allah
Firman Allah :
“ Dan kami (Allah) menurunkan Al Qur’an
sesuatu sebagai obat penawar dan rohmat bagi orang2 yang beriman” (QS : Al Isro
: 82)
“Ingatlah dengan dzikir kepada Allah
menjadikan tenangnya hati” (QS: Arra’d : 28)
“ Ada tiga golongan yang terjaga dari
kejahatan iblis dan bala tentaranya, yaitu orang yang banyak berdzikir kepada
Allah di malam dan siang hari, dan orang2 yang membaca istighfar di waktu sahur
(1/3 malam yang akhir), dan orang2 yang menangis karena takut kepada Allah”
7. Selalu ingat dengan kematian serta adanya
Surga dan Neraka
Ingatlah bahwa mati itu datangnya
sewaktu-waktu , bisa terjadi pada siapa pun dan kapan pun serta tidak pandang dalam usia berapa pun.
Dan ingatlah pula setelah mati ada perhitungan amal dan seterusnya, ada surga
ada neraka. Surga dipersiapkan untuk orang2 yang ahli ibadah dan jauh dari
pelanggaran, dan neraka diperuntukkan bagi orang2 yang semasa hidupnya
berlumuran dengan dosa. Maka jika akan mengerjakan kebaikan ingatlah surga. Ini
akan menambah semangat sehingga payah, berat tidak begitu terasa. Bila akan
berbuat maksiat ingatlah neraka, membayangkan penderitaan siksa di neraka, maka
akan membuat takut berbuat maksiat.
Peringatan Allah Swt dan Rosul-Nya terhadap
hamba-Nya yang beriman begitu jelas dan tegas, akankah kita masih harus menutup
hati, mata, dan telinga?
Siksaan dan ancaman Allah Swt terhadap ahli
maksiat yang begitu berat dan menakutkan, akankah kita masih berani untuk
menghadapinya ??
Semoga dengan ridho dan pertolongan Allah kita
tetap dalam hidayah-Nya, tetap dalam keimanan dan ketaqwaan, hingga maut
menjemput kta, sehingga kita akan terselamatkan dari fitnah besar dan kerusakan
akhir zaman. Aamiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar