Menjauhi perbuatan dosa, maksiat dan keji merupakan salah satu cara menjaga kemurnian agama Islam. Melakukan perbuatan dosa dan melanggar peraturan agama akan menggagalkan tujuan seorang Muslim untuk masuk Surga. Setiap perbuatan dosa dan maksiat akan berakibat murka Allah dan orang yang berbuat dosa dan kemaksiatan bakal tertimpa siksa Allah yang menyakitkan.
Salah satu dosa terbesar dan paling hina adalah perbuatan zina.
Zina adalah hubungan sex antara laki-laki dan perempuan tanpa ikatan perkawinan resmi.
Firman Allah:
Al Quran Surat Al Isra’ ayat 32
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
Al Quran Surat Al Furqon ayat 68-69
وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً (68) يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً (69
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat dosa,”
“(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina”.
Sabda Rosulullah SAW:
Dari Abdillah berkata;
Aku bertanya kepada Rosulullah Sholallohu ‘alaihi wassalam, “Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah Ta’la?”
Beliau (Nabi) berkata,”Bahwasanya kamu menjadikan bagi Allah suatu persamaan, padahal Allah itu telah menciptakan kamu.”
Maka aku berkata,”Sesungguhnya demikian itu niscaya dosa yang paling besar.”
Maka aku bertanya,”Lalu apa lagi?”
Beliau (Nabi) berkata,”Bahwasanya kamu membunuh anakmu karena takut dia makan bersamamu.”
Aku bertanya lagi,Kemudian apa lagi?
Beliau(Nabi) berkata,”Bahwasanya kamu berzina dengan istri tetanggamu.”
(Riwayat Muslim 267)
Dari Hitsam bin Malik; berkata Rosulullah Shollallohu’alaihi wasallam,”Tidak ada dosa yang paling besar di sisi Allah setelah menyekutukan Allah daripada seorang laki-laki yang meletakkan sperma nya di dalam rahim yang tidak halal baginya.”
(Riwayat Ibnu Abi Dunya fi Kitabul Wari’ 138)
Hai golongan orang Islam, takutlah kalian pada perbuatan zina, karena sesungguhnya di dalamnya ada enam perkara; tiga perkara di dunia dan tiga perkara di akhirat. Maka adapun tiga perkara yang ada di dunia adalah: hilangnya kewibawaan, jatuh dalam kemelaratan dan pendek umurnya. Dan adapun tiga perkara yang ada di akhirat adalah: mendapatkan murka Allah, Jelaknya hisban dan kekal di neraka.
(Riwayat Baihaki fii sha’bi Al imaan 5237)
Tidak henti-hentinya umatku dalam kebaikan. Selama tidak menyebar (memperbanyak) anak hasil perzinaan di antara mereka. Maka jika telah menyebar (banyak) anak hasil perzinaan di antara mereka, maka hampir-hampir saja Allah meratakan siksa-Nya.
(Riwayat Ahmad 27587)
Laman
▼
Sabtu, 26 September 2015
Senin, 21 September 2015
Inilah 9 Ciri-ciri Wanita Yang Akan Membawa Rezeki Bagi Suaminya
Tinggi, putih dan cantik merupakan sosok perempuan ideal yang selalu di impikan
oleh kebanyakan pria dan mereka menganggap bahwa wanita yang seperti itu sangat
cocok untuk dijadikan sebagai istri. Ya, meskipun tidak bisa kita pungkiri
bahwa setiap pria menginginkan istri yang cantik namun itu saja tidak bisa
menjadi tolak ukur bahwa wanita tersebut pantas atau layak untuk dijadikan
istri. Untuk itu, maka sebelum menikahi seorang wanita maka kenalilah terlebih
dahulu wanita tersebut agar tidak menyesal nantinya.
Mengapa kita harus mengenal lebih dekat dengan wanita yang akan menjadi colan istri kita nantinya ? Jawabanya sangat mudah yaitu agar tidak salah memilih karena seperti yang kita ketahui bahwa istri tidak hanya sebagai pendamping hidup tetapi juga bisa sebagai pembawa rezeki bagi suami. Nah berbicara mengenai rezeki maka simak tulisan dibawah ini mengenai 9 ciri-ciri wanita yang membawa rezeki bagi suaminya.
1. Wanita Yang Taat Pada Allah dan Rasul
Ciri pertama wanita yang membawa berkah bagi suaminya adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika Anda menemukan wanita yang seperti ini maka jangan ragu untuk dijadikan istri karena sudah pasti rumah tangga Anda akan tentram, nyaman dan bahagia sehingga rezeki akan mengalir. Ingat, istri yang saleha merupakan salah satu kunci keberhasilan suami.
2. Wanita Yang Taat Pada Suaminya
Kemudian ciri yang kedua adalah wanita yang taat kepada suaminya. Apabila wanita taat kepada suami maka ini akan membuat hati suami menjadi tenang dan damai sehingga bisa menjalani kewajibanya mencari rezeki dengan penuh semangat. Sepanjang perintah suami tidak bertentangan dengan agama maka sang istri wajib mentaatinya.
3. Wanita Yang Melayani Suaminya Dengan Baik.
Wanita yang pandai dalam melayani suaminya dengan baik maka tentu saja akan menjadi kesayangan suaminya sehingga hal ini akan membuat Ia bekerja lebih keras untuk membaagiakan istri yang disayanginya. Nah, apabila rumah tangga harmonis dan komunikasi terjaga maka jangan heran apabila rezeki akan datang kapan saja tanpa diduga-duga.
4. Wanita Yang Berhias Hanya Untuk Suaminya.
Wanita yang hanya berhias untuk
menyenangkan suaminya saja tanpa menampakannnya kepada orang lain tidak hanya
membuat hati suami senang tetapi para malaikat pun akan mendoakan rumah tangga
mereka akan dimudahkan rezekinya. Nah beruntung bagi Anda yang mempunyai istri
seperti ini.
5. Jika Di Tinggal Menjaga Kehormatan dan Harta Suami.
Istri yang selalu menjaga kehormatan
serta harta suaminya ketika ditinggal pergi tidak hanya mendapatkan pahala
tetapi juga dimudahkan rezeki bagi dirinya dan keluarga. Hal ini merupakan
ganjaran bagi wanita yang selalu mentaati perintah suaminya, sehingga jika Anda
mendapatkan wanita yang seperti ini maka jagalah Ia dengan baik dan jangan
sampai di sia-siakan karena Ia pembawa rezeki bagi Anda.
6. Wanita Yang Senantiasa Meminta Ridha Suami Atasnya.
Wanita yang pandai menjaga perilaku
dan sikap sehingga suaminya tidak pernah marah kepada dirinya merupakan istri
yang baik. Adapun jika Ia telah menyakiti atau membuat marah suaminya maka
segera meminta maaf dan mendatangi suaminya serta meletakkan tangannya pada
tangan suaminya seraya berkata " Aku tak dapat tidur sebelum engkau
ridha". Wanita yang seperti ini akan dimudahkan rezekinya melalui
tangan suaminya.
7. Wanita Yang Menerima Pemberian Suami Dengan Ikhlas.
Wanita yang selalu bersyukur atas
pemberian sang suami baik itu sedikit atau banyak merupakan salah satu pembukan
rezeki bagi suami. Bukankah Alla telah mengatakan didalam al-quran bahwa orang
yang bersyukur akan ditambah nikmatnya, nah apabila istri sering bersyukur maka
Allah akan melipatgandakan rezeki si wanita melalui tangan suaminya.
8. Wanita Yang Bisa Menjadi Partner Meraih Ridha Allah.
Selain bahu membahu mengejar dunia
kita juga harus mengingat akhirat.
Nah, beruntung sekali jika Anda mempunyai istri yang bisa menjadi partner untuk meraih ridha Allah karena apabila Allah sudah ridha maka apapun yang kita kerjakan maka akan berhasil sehingga rezeki Anda dan keluarga terus mengalir. Itulah mengapa ada kalimat " dibalik pria yang sukses ada wanita hebat di belakangnya". Karena wanita seperti ini adalah rezeki utama suaminya.
9. Wanita Yang Tak Pernah Putus Doa Untuk Suaminya
Nah, beruntung sekali jika Anda mempunyai istri yang bisa menjadi partner untuk meraih ridha Allah karena apabila Allah sudah ridha maka apapun yang kita kerjakan maka akan berhasil sehingga rezeki Anda dan keluarga terus mengalir. Itulah mengapa ada kalimat " dibalik pria yang sukses ada wanita hebat di belakangnya". Karena wanita seperti ini adalah rezeki utama suaminya.
9. Wanita Yang Tak Pernah Putus Doa Untuk Suaminya
Nah ciri-ciri terakhir wanita yang bisa membawa berkah atau rezeki bagi suaminya adalah wanita yang selalu mendoakan sang suami setiap saat. Doa yang tidak pernah putus dari sang istri merupakan salah satu pembuka rezeki bagi Anda sehingga beruntunglah jika Anda memiliki istri yang seperti ini.
Minggu, 20 September 2015
STOP KEMAKSIATAN DAN TINGKATKAN KETAQWAAN !!!!
Beberapa upaya untuk menjauhi dan menghindari perbuatan
maksiat, antara lain :
1.
Waspadalah
terhadap tipudaya iblis
Semenjak iblis berhasil menggoda Adam dan
Hawa sebagai cikal bakal manusia dan semenjak Adam dan Hawa diterima taubatnya
oleh Allah, permusuhan iblis dan semua tentaranya semakin menjadi - jadi. Apalagi setelah dia menyadari bahwa
dirinya telah dilaknat, maka dengan kesungguhannya bersumpah untuk menjadikan
anak turun Adam mendapat bagian yang sama yaitu sama2 mendapat laknat dari
Allah. Firman Allah Swt : Iblis berkata, "Karena Engkau telah memutuskan
bahwa aku sesat, niscaya sungguh aku akan (menghalang2i) mereka dari jalan-Mu
yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan
mereka bersyukur (tho'at)". (QS. Al A'raf : 16-17).
.
2.
Jangan
mengumbar hawa nafsu
Meskipun tidak semua nafsu tercela, karena
ada nafsu yang dirahmati Allah, tetapi ketika seseorang berbicara tentang hawa
nafsu, maka yang terlintas pertama kali dalam benak orang adakah bahwa nafsu
memiliki kecenderungan melakukan kedurhakaan , pembangkangan atau kemungkaran
yang menyebabkan terjadinya perbuatan maksiat. Sebagaimana yang pernah
diucapkan oleh Nabi Yusuf dalam Al Qur'an : " Dan aku (Yusuf ) tidak akan
membiarkan hawa nafsuku, karena sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak kepada
kejahatan, kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi maha Penyayang (QS. Yusuf : 53).
3. Mewaspadai pengaruh negatif media audio
visual dan internet
TV, VCD, DVD, HP, gadget dan internet
diabad modern selain mudah didapat , juga harganya terjangkau oleh hampir semua
kalangan. Sarana2 tersebut dengan segala fasilitasnya khususnya dibidang
informasi dan komunikasi, di satu sisi sebenarnya sangat membantu kita dalam
menjalankan aktifitas sehari2 baik dalam hal urusan dunia maupun kelancaran
perjuangan agama (ibadah, syiar islam). Namun disisi lain, jika kita tidak
waspada dan berhati2 dalam menyikapi dan menggunakannya, bisa jadi semua itu
akan menjadi barang laknat dan sarana maksiat.
4. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
Tidak ada benteng yang kokoh untuk menahan
dan menghentikan lajunya kerusakan zaman dengan maraknya aneka ragam
kemaksiatan, kecuali hanya dengan membangun dan menumbuhkan keimanan dan
ketaqwaan. Upaya-upaya tersebut
antara-lain :
- Memperbanyak ilmu dengan mengkaji Al Qur’an dan
Al Hadits,
Firman Allah : “ Sesungguhnya hamba2 Allah yang takut kepada Allah
hanyalah orang2 yang berilmu” (QS. Fathir : 28)
- Senang dan hoby mendengarkan peringatan dan
tausiah agama (Islam),
Firman Allah : “ Dan peringatkanlah Muhammad, maka sesungguhnya
peringatan itu bermanfaat bagi orang2 yang beriman” (QS. Ad Dzariyat : 55)
- Bergaul dengan orang2 yang sholeh dan ahli
beribadah,
Firman Allah : “Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang2 yang menyeru
Tuhannya di pagi dan sore hari dengan mengharap keridhoan-Nya, dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan
dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami (Allah)
lalaikan dari mengingati Kami , serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah
keadaannya itu melewati batas” (QS. Al Kahfi : 28).
Serta sabda Rosulullah SAW : “ Tingkah laku seseorang akan mengikuti
tingkah laku teman dekatnya, maka lihatlah siapa yang akan dijadikan teman
dekatnya.” ( H.R. Abu Dawud : 4835).
5. Meningkatkan taqorrub pada Allah
Sangat jelas bagi kita bahwa musuh besar
bagi orang iman adalah iblis yang selalu memperalat hawa nafsu dalam diri
manusia untuk menyesatkannya. Agar tidak menjadi budak iblis, maka kita harus
selalu mendekatkan diri (taqorrub) pada Allah Swt.
6. Memperbanyak membaca Al Qur’an dan
berdzikir kepada Allah
Firman Allah :
“ Dan kami (Allah) menurunkan Al Qur’an
sesuatu sebagai obat penawar dan rohmat bagi orang2 yang beriman” (QS : Al Isro
: 82)
“Ingatlah dengan dzikir kepada Allah
menjadikan tenangnya hati” (QS: Arra’d : 28)
“ Ada tiga golongan yang terjaga dari
kejahatan iblis dan bala tentaranya, yaitu orang yang banyak berdzikir kepada
Allah di malam dan siang hari, dan orang2 yang membaca istighfar di waktu sahur
(1/3 malam yang akhir), dan orang2 yang menangis karena takut kepada Allah”
7. Selalu ingat dengan kematian serta adanya
Surga dan Neraka
Ingatlah bahwa mati itu datangnya
sewaktu-waktu , bisa terjadi pada siapa pun dan kapan pun serta tidak pandang dalam usia berapa pun.
Dan ingatlah pula setelah mati ada perhitungan amal dan seterusnya, ada surga
ada neraka. Surga dipersiapkan untuk orang2 yang ahli ibadah dan jauh dari
pelanggaran, dan neraka diperuntukkan bagi orang2 yang semasa hidupnya
berlumuran dengan dosa. Maka jika akan mengerjakan kebaikan ingatlah surga. Ini
akan menambah semangat sehingga payah, berat tidak begitu terasa. Bila akan
berbuat maksiat ingatlah neraka, membayangkan penderitaan siksa di neraka, maka
akan membuat takut berbuat maksiat.
Peringatan Allah Swt dan Rosul-Nya terhadap
hamba-Nya yang beriman begitu jelas dan tegas, akankah kita masih harus menutup
hati, mata, dan telinga?
Siksaan dan ancaman Allah Swt terhadap ahli
maksiat yang begitu berat dan menakutkan, akankah kita masih berani untuk
menghadapinya ??
Semoga dengan ridho dan pertolongan Allah kita
tetap dalam hidayah-Nya, tetap dalam keimanan dan ketaqwaan, hingga maut
menjemput kta, sehingga kita akan terselamatkan dari fitnah besar dan kerusakan
akhir zaman. Aamiiin.
Manfaatkan Lima Perkara Sebelum Menyesal
Manfaatkanlah 5 perkara sebelum 5 perkara. Jika di masa muda,
sehat, kaya, waktu senggang sulit untuk beramal, maka jangan harap selain waktu
tersebut bisa semangat. Ditambah lagi jika benar-benar telah datang kematian,
bisa jadi yang ada hanyalah penyesalan dan tangisan.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma, Rasulullah shallallah
‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara
(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu
sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu
sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu
sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya 4: 341. Al Hakim mengatakan
bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak
mengeluarkannya. Dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat
Bukhari-Muslim. Syaikh Al Albani dalam Shahih
At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Ghonim bin Qois berkata,
كنا نتواعظُ في أوَّل الإسلام : ابنَ آدم ، اعمل في فراغك قبل شُغلك ، وفي شبابك لكبرك ، وفي صحتك لمرضك ، وفي دنياك لآخرتك . وفي حياتك لموتك
“Di awal-awal Islam, kami juga saling menasehati: wahai manusia,
beramallah di waktu senggangmu sebelum datang waktu sibukmu, beramallah di
waktu mudamu untuk masa tuamu, beramallah di kala sehatmu sebelum datang
sakitmu, beramallah di dunia untuk akhiratmu, dan beramallah ketika hidup
sebelum datang matimu.” (Disebutkan dalam Hilyatul
Auliya’. Dinukil dari Jaami’ul
‘Ulum wal Hikam, 2: 387-388).
Semua itu kata Ibnu Rajab Al Hambali merintangi kita dalam
beramal dan sebagiannya melalaikan kita seperti pada sebagian orang. Lihat saja
ketika seseorang fakir dibanding ketika ia kaya, lihat pula ketika ia sakit,
sudah menginjak masa tua atau bahkan mati yang tidak mungkin lagi beramal.
(Lihat Idem, 2: 388).
Jika
waktu muda sudah malas ibadah, jangan harap waktu tua bisa giat.
Jika
waktu sehat saja sudah malas shalat, jangan harap ketika susah saat sakit bisa
semangat.
Jika
saat kaya sudah malas sedekah, jangan harap ketika miskin bisa keluarkan harta
untuk jalan kebaikan.
Jika
ada waktu luang enggan mempelajari ilmu agama, jangan harap saat sibuk bisa
duduk atau menyempatkan diri untuk meraih ilmu.
Jika
hidup sudah enggan bertakwa dan mengenakan jilbab, apa sekarang mau tunggu
mati?
Lihatlah
mereka yang menyesal,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (11)
“Dan
belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku,
mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah
datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al Munafiqun: 10-11).
Hanya Allah yang memberi taufik untuk
memanfaatkan lima perkara sebelum lima perkara.
Bersegeralah Beramal Sholeh Sebelum Datang Musibah
“Bersegeralah
melakukan kebaikan sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap.
Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam
keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari
dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia,” demikian salah satu sabda Rosulullah SAW.
Bencana datang
sewaktu waktu , bersegeralah ibadah dan amal sholih...
Berlomba-lombalah dalam Kebaikan
Allah SWT berfirman :
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Berlomba-lombalah
dalam kebaikan.” (QS. Al Baqarah: 148). Maksud ayat ini kata Syaikh
Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin adalah jadilah yang nomor satu dalam melakukan
kebaikan. (Syarh Riyadhus Sholihin, 2: 6).
Begitu
juga Allah SWT berfirman
:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Ali Imran: 133).
Di
antara perintah untuk bersegera dalam kebaikan yaitu perintah untuk menduduki
shaf pertama. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :,
خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا
وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
“Sebaik-baik
shaf laki-laki adalah shaf pertama dan yang jelek adalah yang terakhir.
Sebaik-baik shaf perempuan adalah yang terakhir dan yang jelek adalah yang
awal.” (HR. Muslim no. 440).
Lihatlah di sini, ini adalah perintah yang
menandakan untuk segera melakukan kebaikan.
Bersegeralah Melakukan Kebaikan Sebelum Datang Musibah
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda
:
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ
اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ
يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bersegeralah
melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam
yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore
hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di
pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari
keuntungan dunia” (HR. Muslim no. 118).
Hadits
ini berisi perintah untuk bersegera melakukan amalan sholih. Yang disebut
amalan sholih adalah jika memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas pada Allah dan
mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.
Jika tidak memenuhi syarat ini, suatu amalan tidaklah diterima di sisi Allah.
Dalam
hadits ini dikabarkan bahwa akan datang fitnah seperti potongan malam. Artinya
fitnah tersebut tidak terlihat. Ketika itu manusia tidak tahu ke manakah mesti
berjalan. Ia tidak tahu di manakah tempat keluar.
Fitnah
boleh jadi karena syubuhaat (racun pemikiran), boleh jadi
timbul dari syahwat (dorongan hawa nafsu untuk bermaksiat).
Fitnah
di atas itu diibaratkan dengan potongan malam yang sekali lagi tidak diketahui.
Sehingga seseorang di pagi hari dalam keadaan beriman dan sore harinya dalam
keadaan kafir. Dalam satu hari, bayangkanlah ada yang bisa demikian. Atau ia di
sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi harinya kafir. Mereka bisa menjadi
kafir karena menjual agamanya.
Bagaimanakah bisa menjual agama? Menjual agama
yang dimaksud di sini adalah menukar agama dengan harta, kekuasaan, kedudukan
atau bahkan dengen perempuan.
Pelajaran
lainnya dari hadits ini:
- Wajibnya berpegang teguh dengan agama.
- Bersegera dalam amalan sholih sebelum datang cobaan yang merubah keadaan.
- Fitnah akhir zaman begitu menyesatkan. Satu fitnah datang dan akan berlanjut pada fitnah berikutnya.
- Jika seseorang punya kesempatan untuk melakukan satu kebaikan, maka segeralah melakukannya, jangan menunda-nunda.
- Jangan menukar agama dengan dunia yang murah.
Semoga
Allah memberi kita taufik untuk bersegera dalam kebaikan dan terus menjaga
agama kita.(*)