Hubungan mertua
dan menantu tidak selalu menjadi cerita buruk. Bila kebetulan Anda kurang
akur dengan ibu mertua, pahami beberapa kiat untuk berdamai dengannya. Berbagai
hal menjadi pemicu kerenggangan hubungan yang mereka bina. Berikut beberapa
tips untuk menangani dan menghindari konflik dengan ibu atau ibu mertua :
Cari beberapa kesamaan dengannya
Gali kebersamaan yang
bisa Anda padankan dengan mertua. Hal ini dapat menjadi jembatan untuk menjalin
keakraban dengannya, sekaligus menunjukkan rasa hormat dan menghargai mereka.
Jangan pernah mengatakan hal buruk tentang mereka
Ini
merupakan contoh sempurna dari semua orang yang sangat bermanfaat. Mengatakan
sesuatu yang buruk tentang mereka hanya akan memperkeruh hubungan Anda dengan
mereka. Karenanya, hargai mereka dengan meminimalisasi obrolan yang bisa
menyakitkan hati mereka atau menyulut pertengkaran besar.
Buat usaha untuk mendekatkan diri.
Ada banyak
cara untuk dapat merekatkan diri dengan mertua. Anda dapat memberikan perhatian
lebih sebagai salah satu upaya perhatian terhadap mereka. Misalnya saja,
menikmati minum-minum bersama sambil menonton televisi, mengobrol bersama,
hingga membantu pekerjaan domestik di dapur.
Menonjolkan hal positif dan membenamkan hal negatif.
Seburuk
apa pun sikap atau perilaku yang mereka tonjolkan, jangan membalasnya dengan
hal yang sama. Sebaliknya, tonjolkan sisi positif Anda dalam menyikapi
keburukannya. Bahkan, ketika mereka begitu menjengkelkan, jangan ragu untuk
tetap melayangkan pujian untuk mertua.
Cukup diam saja.
Jika ibu
mertua memberikan komentar yang kurang “enak” didengar telinga tentang
berat badan, dekorasi atau kemampuan Anda, setujui saja dan mintalah
masukannya. Saat sudah pergi tidak perlu mengikutinya, kecuali jika masukannya
memang cukup masuk akal.
Jangan pernah mengkritik anaknya.
Meskipun
merasa ada yang tidak cocok dengan pasangan atau saudaranya, jangan
pernah mengkritik anak-anaknya didepan mertua. Karena mertua akan merasa sakit
hati jika salah satu anaknya ada yang dikritik, meski apa pun yang terjadi
dengan anaknya.
Seringlah menghubunginya.
Buatlah
kegiatan rutin setiap minggu untuk menghubunginya meskipun hanya lima menit
saja. Hal yang terpenting untuk ditanyakan adalah bagaimana keadaan
kesehatannya, kegiatan apa saja yang dilakukan dan kabar anaknya yang lain.
Buatlah kegiatan rutin bersama mertua.
Kegiatan
ini bisa dilakukan sebulan sekali misalnya pada minggu pertama tiap bulan, bisa
dengan pergi bersama, menginap dirumah mertua bersama pasangan dan anak-anak
atau sekadar belajar memasak bersama.
Jadilah seseorang yang berguna.
Hal ini
bukan berarti menjadi budak atau pembantu baginya dan siap untuk dipanggil 24
jam, tapi bisa dengan membantunya melakukan kegiatan sehari-hari. Meskipun hal
kecil, misalnya merapikan buku-buku yang telah dibaca tapi jika dilakukan terus
– menerus akan menjadi sangat berarti. (*)
Sumber :
berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar